Maksud judul diatas apa? ya itulah saya pun bingung,heee. Maksud saya kurang lebih sekitar 20 harian tak ada postingan di blog ini. Kenapanya, saya tak mau ngasih alasan klise . Kali ini pun tak ada yang penting untuk di publish di blog sederhana ini.
Tapi sebagai blog yang saya buat tidak hanya untuk catatan pribadi tapi juga blog yang bicara tentang urban, perkotaan seperti serial PPD 213 yang telah saya publish beberapa edisi.
kali ini serial ruang kota kini saya hanya akan bicara sederhana saya melalui foto, dari device android ini. Semoga gambar yang buruk namun bisa mewakili inti cerita saya, untuk serial ruang kota.
Gambar-gambar diatas saya ambil sendiri. ke 2 foto diatas adalah situasi sholat Jumat di salah satu tempat sholat dimana itu berada dibawah kolong fly over. Saya salut dengan salah satu ormas betawi yang memberdayakan lahan dibawah fly over ini untuk tempat sholat dan sebagian untuk kawasan tempat makan biasa saya dan ratusan karyawan dari beberapa gedung sekitar.
suatu saat nanti saya akan ulas, bagaimana kolong fly over ini disulap sebegitu rupa dan dijadkan zona foodcourt dan tempat ibadah.
2 Foto diatas ini juga sama, suasana saat sholat jum'at di samping gedung perkantoran tempat saya bekerja. foto ini baru diambil jumat kemarin, tempat ini sehari-harinya merupakan parkir mobil dan letaknya di basement hotel. bisa dilihat foto di paling bawah, terdapat mobil terparkir, bahkan pernah suatu kali saya sholat di jajaran belakang dan didepan saya ada satu mobil terparkir.
Pengalaman sperti ini saya rasakan di kota metropolitan Jakarta ini. Di kampung, saya hanya merasakan seperti ini jika saat shlat Idul Fitri saja.
Kota ini begitu mahal memang, dan sangat mahal. Ruang berbentu apapun, sekecil apapun dan kondisi apapun seperti kolong jembatan, parkiran, atau ruang apapun dapat sangat bermanfaat, tidak hanya urusan duniawi tapi urusan ukhrowi sekalipun.
Yahhh..itulah
Semangat Revolusi Galau
Tapi sebagai blog yang saya buat tidak hanya untuk catatan pribadi tapi juga blog yang bicara tentang urban, perkotaan seperti serial PPD 213 yang telah saya publish beberapa edisi.
kali ini serial ruang kota kini saya hanya akan bicara sederhana saya melalui foto, dari device android ini. Semoga gambar yang buruk namun bisa mewakili inti cerita saya, untuk serial ruang kota.
Suasana saat sholat jumat di bawah kolong jembatan Slipi Jaya |
Gambar-gambar diatas saya ambil sendiri. ke 2 foto diatas adalah situasi sholat Jumat di salah satu tempat sholat dimana itu berada dibawah kolong fly over. Saya salut dengan salah satu ormas betawi yang memberdayakan lahan dibawah fly over ini untuk tempat sholat dan sebagian untuk kawasan tempat makan biasa saya dan ratusan karyawan dari beberapa gedung sekitar.
suatu saat nanti saya akan ulas, bagaimana kolong fly over ini disulap sebegitu rupa dan dijadkan zona foodcourt dan tempat ibadah.
Suasana saat Solat Jumat di parkiran gedung salah satu hotel di kawasan Slipi Jaya |
2 Foto diatas ini juga sama, suasana saat sholat jum'at di samping gedung perkantoran tempat saya bekerja. foto ini baru diambil jumat kemarin, tempat ini sehari-harinya merupakan parkir mobil dan letaknya di basement hotel. bisa dilihat foto di paling bawah, terdapat mobil terparkir, bahkan pernah suatu kali saya sholat di jajaran belakang dan didepan saya ada satu mobil terparkir.
Pengalaman sperti ini saya rasakan di kota metropolitan Jakarta ini. Di kampung, saya hanya merasakan seperti ini jika saat shlat Idul Fitri saja.
Kota ini begitu mahal memang, dan sangat mahal. Ruang berbentu apapun, sekecil apapun dan kondisi apapun seperti kolong jembatan, parkiran, atau ruang apapun dapat sangat bermanfaat, tidak hanya urusan duniawi tapi urusan ukhrowi sekalipun.
Yahhh..itulah
Semangat Revolusi Galau