Kesuksesan Sang Intelektual, Haidar Bagir



Nama Mizan kini sudah semakin meluas, tidak hanya menerbitkan buku-buku agama
berkualitas, mizan pun terus mengadirkan buku-buku umum dengan segmentasi kalangan darianak-anak hingga dewasa.

Bukan sekedar bisnis semata, dakwah menjadi nafas penerbit didirikan pada tahun 1983
ini, dakwah dalam arti memperbaiki keadaan lingkungan dalam berbagai hal. Maka demi
mewujudkan perjuangannya, Mizan yang sukses dengan penerbitan juga telah merambah
pada media film dengan hadirnya Mizan Productions yang baru-baru ini memproduksi film
Mestakung.

Mizan production pun dianggap berhasil mewarnai dunia perfilman di tanah air dengan sajianyang inspiratif. Debut mizan dalam kancah media, rasanya akan terus melakuklan manuver. Namun kesuksesan itu perlu dilihat. Siapa dia, dibalik Mizan yang terus tumbuh besar?

Haidar Bagir Sang Tokoh Intelektual 

Haidar Bagir, inilah nama yang tak bisa dilepas dari sejarah hingga kemajuan Mizan saat
ini. ditahun 1983, Haidar bersama Ali Abdullah dan Zainal Abidin Shahabatnya mendirikan
penerbitan dengan nama Mizan. Dalam bahasa Indonesia, Mizan mengandung arti berimbang
dan obyektif, yang kemudian menjadi prinsip penerbitan Mizan.

Dalam menjalankan kesuksesan Mizan, Haidar terus menciptakan kreasi dan inovasi hingga
Mizan dapat besar seperti sekarang. Hal itu dituturkannya saat memberi ceramah didepan
mahasiswa ITB. Suksesnya dalam meniti karir dibuktikannya dengan terpilih sebagai Best CEOtahun 2008 versi majalah Swa.

Lepas dari itu senua, Haidar adalah pemikir dan tokoh intelektual muslim yang cukup disegani. Pemikiran dan pandangannya teentang islam memberi banyak pencerahan, terlebih tentangfilsafat Islam. Terbukti, baru-baru ini Pusat Studi Strategis Islam Kerajaan di Yordania, merilis “500 Muslim Paling Berpengaruh di Dunia” tahun 2011, dan Haidar masuk didalamnya dengankategori “Philanthropy, Charity & Development”.

Mizan dan Haidar merupakan produk dan creator yang keduanya punya nilai yang memberikan nilai manfaat tidak hanya bagi peradaban islam, namun juga Bangsa dan Negara. Apa yang dilakukan Haidar dengan bentuk kerja kerasnya membangun Mizan sebagai sebuah bentuk kepedulian untuk membuat semuanya lebih baik. Hal ini terang saja menginspirasi gw, khususnya kalangan anak muda, ditengah krisis kepercayaan terhadap pemimpin yang ada. Ketika sedkit pemimpin memilki integritas, karena tergiur lingkaran setan KKN yang tersistem.

Semoga kegalauan kita dapat membuat kita bangkit ketika berkaca dari bang Haidar. Tulisan lama gw ini sengaja gw publish untuk kita bangkit dari kegalauan dan memiliki spirit hidup seperti Haidar dengan Mizannya. 

Semangat! Revolusi Galau