Pesan Tembok Agar Kita Tetap "waras"


Pagi saat kaki melangkah, mata tiba-tiba tertuju pada tembok yang rasanya baru di gambar dengan pesan yang mewakili masyarakat kota, khususnya Jakarta yang sedang ramai punya hajat Pilkada.
Apa Gambar itu? Saya tertarik untuk mengabadikan dan membagikannya untuk pembaca sekalian.









Lokasi gambar diambil di kawasan Stasiun Cikini, Menteng-Jakpus. Lokasi in hampir tembok-tembok gambari oleh mural yang berisikan pesan layanan masyarakat. Hampir setiap hari saya berjalan melewati jalanan ini.

Saya menilai, ini merupakan pesan tembok yang mewakili masyarakat kota yang ingin rumitnya kota ini tak ditambah dengan semrawut dan kotornya wajah ibu kota spanduk, pemflet, poster, dll yang membuat kota kian berwajah “kotor”.

Yang penting dari gambar di tembok juga  ialah pesan untuk memilah unsur-unsur yang “kotor” dan membuangnya ke tempat sampah. Harus diingat bahwa banyak hal “kotor” terjadi tinggal apakah kita mau menerima itu mentah-mentah atau kita buang pada tempatnya. Masa kampanye sudah berakhir, tinggal beberapa hari lagi menuju pemungutan suara untuk Jakarta 1dan 2.

Semoga kita semua  masih “waras” dengan dihadapkan oleh persoalan bentuk yang sudah beragam kepentingan ada didalamnya. 

Semoga postingan (ngelantur,hehe) dan foto yang tidak terlalu baik yang saya ambil dengan kamera HP  ini bermanfaat.

Semangat 
Revolusi Galau