Membangun Spirit Menulis ketika Galau

Galau? Mending nulis. Ya dari pada galau berkepanjangan mending nulis. Meskipun mengawali menulis   cukup dirasa berat, mesti sedikit perlakuan agar kegiatan menulis dapat berjalan dengan baik. Saya akan berbagi cerita kepada pembaca, bagaimana ketika akan menulis, terlebih ketka hati sedang risau alias galau.

Membangun Mood
Konon katanya mood itu pra-syarat sebelum menulis, mood kita mesti good. Saya coba bagi disini bagaimana membangun mood.  
Buatlah Suasana Hati Senang 
Bagi saya ini penting, jika kondisi hati masih risau, tidak tenang, galau dll. Itu membuat saya tidak bisa memulai tulisan. Maka hal ini yang saya perangi terlebih dahulu. Jika dipaksakan, hasilnya pun akan terkesan kurang baik. Untuk membuat suasana tenang bahagia, melaksanakan sholat atau wudhu dapat membuat hati bahagia. Hal lain selain itu, cobalah berinteraksi dengan anak-anak atau teman melapaskan kerisauaan.  
Tumbuhkan Gairah Menulis 
Jelas sekali ketika saya menulis dengan bergairah berpengaruh pada hasil terkadang karya tidak terselesaikan hingga pada waktunya(deatline). Maka penting bagi saya untuk menumbuhkan gairah, salah satunya adalah dengan meyakinkan bahwa saya adalah seorang penulis. SAYA ADALAH PENULIS. Itulah mantra yang selalu saya tulisakan, mau tidak mau dengan begitu saya harus terus menulis, karena SAYA ADALAH PENULIS.
Tambahkan Spirit
Semangat terus untuk menulis. bagi saya itu sangat penting. Spirit berkarya, salah satu yang membuat saya termotivasi untuk terus menulis. Bagi saya menulis adalah berkarya dan berkarya adalah membuktikan bahwa diri kita tidak mati, berguna dan meiliki mimpi. Maka semangat berkarya, semangat menulis.  
Ritual  Ketika Menulis
Bangun semangat menulismu ketika hati ridau/galau (gambar http://poundingheartbeat.com)


Setelah mood saya bagus, emosi yang sudah bersemangat untuk menulis. Itu artinya kekuatan untuk menulis sudah ada pada diri saya. Nah, diketika menulis ada bebrapa hal teknis yang menjadi menjadi kebiasaan saya. 
Sediakan Buku, Majalah Atau Koran 
Bahan Bacaan bagi saya akan sangat membantu proses menulis. Bukan untuk di copy karena tak mesti yang berhubungan dengan tema yang sedang ditulis. Dengan adanya bahan bacaan yang biasanya saya simpan disamping kiri laptop, itu dapat menyegarkan kata-kata yang saya baca bahkan seringkali menemukan inspirasi dari apa yang dibaca. Tentunya, bagi saya membaca dan menulis tidak dapat dipisahkan, keduanya saling berkaitan erat.
Musik & kopi 
Yang ini rasanya terlalu lazim. Saya suka dengan musik instrument, maka instrument seperti pianis maksim mrvic-croation rhapsodi atau instrument-instrument biola sesuai selera, menghidupkan suasana. Kopi, bagi saya sesajen yang tak boleh ketinggalan. Tapi jangan lupa Air putih, tidak hanya untuk kesehatan ginjal tapi juga untuk pikiran.  
Foto kekasih di background MS word
Untuk Foto, saya merasa agak sedikit norak tapi bagi saya cukup berpengaruh. Pertama kali saya mencoba hal ini, ketika saya jatuh cinta pada seorang perempuan yang saya cintai. Melihat fotonya, cukup membuat hati puas. Akhirnya saya jadikan background di Microsoft word. Jadi sambil saya menulis, juga sambil melihat fotonya, baru ketika selesai dan akan dikirmkan foto itu saya hapus.  

Nah, mungkin ada baiknya jika kegaluan yang tengah kita rasakan, kita salurkan dengan kegiatan menulis. Bagaimana?

Semangat!! Revolusi Galau